Perkembangan Syi'ah di Indonesia hari demi hari semakin mengkhawatirkan. Konflik antara Sunni dan Syi’ah di Indonesia kian hari kian memanas. Konflik tersebut disebabkan oleh perbedaan prinsip/pokok dalam keyakinan kedua kelompok. Di antara perbedaan yang mencolok diantara kedua kubu yaitu, Sunni (Ahlussunnah) memuliakan para Sahabat Nabi karena merekalah yang berjuang membantu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam serta menyebarkan Islam ini ke berbagai penjuru. Adapun Syi’ah sangat membenci para Sahabat Nabi, mencela mereka, bahkan hingga pada tingkat pengkafiran.
Syi’ah merupakan salah satu aliran dalam Islam yang meyakini bahwa Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu dan keturunannya adalah imam-imam atau para pemimpin agama dan umat setelah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Menurut beberapa riwayat sejarah, Syi’ah didirikan oleh seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba’. Inti ajaran Syi’ah terletak pada masalah Imam yang mereka pusatkan pada tokoh-tokoh ahlul bait.
Mereka menentukan 12 Imam yaitu: Ali bin Abi Thalib, Hasan bin Ali bin Abi Thalib, Husein bin Ali bin Abi Thalib, Ali bin Husein Zaenal Abidin, Muhammad Al-Baqir, Ja’far Ash-Shadiq, Musa Al-Kazim, Ali Ar-Ridha, Muhammad Al-Jawad, Ali Al-Hadi, Hasan Al-Askari dan Muhammad Al-Muntazhar (Al-Mahdi). Syi’ah meyakini bahwa kedua belas imam tersebut ma’shum (terlepas dari salah dan dosa) dan yang paling berhak melaksanakan Imamah.
Syi’ah memiliki empat referensi utama dalam membangun alirannya. Yang pertama, Al-Kafi yang ditulis oleh Muhammad bin Ya’qub bin Ishaq Al-Kulaini. Dia adalah seorang ulama Syi’ah terbesar di zamannya. Dalam kitab itu terdapat 16.199 hadits.
Menurut kalangan Syi’ah, Al-Kafi adalah kitab yang paling terpercaya. Kedua, Man Laa Yahdhuruhu Al-Faqih, dikarang oleh Muhammad bin Babawaih al-Qummi. Terdapat di dalamnya 3.913 hadits musnad dan 1.050 hadits mursal. Ketiga, At-Tahzib. Ditulis oleh Muhammad At-Tusi yang dijuluki Lautan Ilmu. Keempat, Al-Istibshar, juga ditulis oleh Al-Qummi mencakup 5.001 hadits.
Aliran ini telah tersebar ke berbagai negara, tak terkecuali di Indonesia. Data dan fakta mengenai perkembangan Syi’ah di Indonesia bisa di lihat dalam buku ini, yang berjudul Ahlussunnah waljamaah dan Dilema Syi’ah di Indonesia yang ditulis oleh Farid Ahmad Okbah, M.A.
Setelah menjelaskan definisi, pokok-pokok, dan ciri-ciri Ahlussunnah waljamaah pada bab pertama. Penulis memaparkan secara singkat definisi Syi’ah, sejarah, pokok-pokok ajaran, dan penyimpangannya pada bab kedua.
Penulis yang merupakan pakar Syi’ah ini juga menyebutkan beberapa sejarah pengkhianatan Syi’ah pada bab keempat. Diantara pengkhianatannya adalah pembunuhan Khalifah Umar bin Khattab oleh Abu Lu’luah al-Majusi.
Kaum Syi’ah menjulukinya dengan “Baba Syujauddin” (sang pembela agama yang gagah berani). Kuburannya di Iran dikunjungi dan dihormati oleh kaum Syi’ah. Bahkan para ulama Syi’ah berdo’a “Ya Allah kumpulkan kami di akhirat kelak bersama Abu Lu’luah” (hal.48)
Pada bab kelima penulis memaparkan data dan fakta perkembangan Syi’ah di Indonesia. Ratusan yayasan Syi’ah telah tersebar ke berbagai daerah di Indonesia. Di antaranya adalah Yayasan Muthahhari Bandung, Yayasan al-Muntazhar di Jakarta, Yayasan Mulla Shadra Bogor, dan Yayasan Fikratul Hikmah di Sulawesi Selatan. Syi’ah juga gencar menerbitkan buku-buku Syi’ah. Lentera, Mizan, Hidayah, al-Huda, al-Jawwad adalah beberapa nama penerbit Syi’ah yang terkenal. (lihat hal.55-66)
Selain itu, Syi’ah juga banyak mengirim kadernya untuk melanjutkan pendidikan di Iran. Setiap tahunnya sekitar 300 mahasiswa Indonesia ke Iran. Syi’ah juga memiliki beberapa organisasi, diantaranya adalah Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), Ikatan Pemuda Ahlul Bait Indonesia (IPABI), dan Ahlul Bait Indonesia (ABI). Beberapa Lembaga pendidikan milik Syi’ah adalah SMA Plus Muthahhari Bandung dan Jakarta, dan Ma’had Yapi Bangil, Jawa Timur. (hal.60-61)
Buku-buku yang menjelaskan kesesatan ajaran syi'ah cukup banyak. Buku-buku tersebut mendiskripsikan dan menjelaskan ajaran-ajaran Syi'ah dan titik kesesatannya.
Buku yang ada di hadapan kita ini, "Ahlusunnah Waljamaah dan Dilema Syi'ah di Indonesia" lebih banyak menyoroti data-data kongkrit yang berkaitan dengan perkembangan Syi'ah di Indonesia yang sangat mengkhawatirkan, diiringi dengan sajian akan prinsip-prinsip dasar aqidah Ahlussunnah wal Jamaah dan prinsip-prinsip ajaran Syi'ah agar para pembaca dapat mengetahui mana Ahlussunnah yang sebenarnya.
Penulis memaparkan data-data mengenai Syi’ah di beberapa media. Lebih lengkapnya, silahkan membaca buku “Ahlussunnah waljamaah dan Dilema Syi’ah di Indonesia” ini. Buku ini sangat pantas untuk dibaca untuk mengetahui fakta dan data perkembangan Syi’ah di Indonesia.
Judul Buku : Ahlussunnah Waljamaah dan Dilema Syi’ah di Indonesia
Penulis : Farid Ahmad Okbah, MA
Editor : Tim Perisai Qur’an
Penerbit : Perisai Qur’an Jakarta
Tebal 288 halaman. Cetakan Pertama September 2012.
Penulis merupakan seorang da'i yang sangat memperhatikan masalah Syi'ah selama berpuluh tahun. Berbagai pertemuan perihal Syi'ah dihadirinya, baik tingkat nasional maupun internasional.
Tag :
Hot News
0 Komentar untuk "Karya Ust. Farid Okbah : “Ahlussunnah & Dilema Syi’ah Di Indonesia”"