Munarman: Akibat Liberalisme, Seruan Taubat Dianggap Pemaksaan


Koordinator An Nashr Institute, Munarman meminta Umat Islam agar mewaspadai LSM-LSM dan media yang selalu memblow up berita negatif tentang Islam. Sebab mereka didorong oleh semangat ideologis yang bertolak belakang dengan Islam, seperti yang mereka lakukan dalam isu pemaksaan taubat kepada pengikut Syiah Sampang.
“Mereka ini adalah gerombolan liberal yang ismenya adalah mendampingkan antara yang haq dengan yang bathil. Jadi sepenuhnya pilihan memilih haq dan bathil itu diserahkan kepada masing masing individu. Inilah akidah sesat liberalisme,” kata Munarman kepada kiblat.net Minggu (11/8) Jakarta.
Lanjutnya, dalam pandangan liberal negara atau ulama tidak seperti di dalam sistem Islam, ulama dan negara tidak memiliki peran amar ma’ruf nahi munkar. Justru negara, dalam sistem liberal, harus memfasilitasi kemunkaran dan kemaksiatan.
Dalam al-Qur’an disebutkan, bahwa orang orang liberal ini justru menyerukan amar munkar nahi ma’ruf. Oleh karenanya, ketika ada seruan untuk tobat kepada kelompok Syiah di Sampang, maka itu dianggap sebagai pemaksaan.
“Padahal itu seharusnya memang tugas negara, sebagaimana dalam sistem Islam yaitu salah satunya adalah menjaga dan melindungi agama dan akidah Islam, selain tugas lainnya menjaga dan melindungi jiwa atau nyawa, harta, dan akal,” ungkap pria yang juga Ketua bidang Nahi Munkar DPP FPI ini.
Dengan demikian, kata Munarman, masalah saat ini adalah berkuasanya kekufuran yaitu liberalisme, yang menjadi habitat hidup segala kesesatan dan kekufuran. Oleh karenanya, umat islam harusnya memusnahkan liberalisme dan kaum liberal ini, agar tidak menjadi tempat hidup berbagai aliran sesat. Celakanya, paham liberal ini sudah merasuk keberbagai kalangan umat islam, bahkan orang orang yg dianggap tokoh dan ulama.
“Kalau negara ini diatur dengan berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW, maka pemberantasan berbagai kekufuran dan kemaksiatan termasuk isme isme dan ajaran kufur lainnya akan mudah dilakukan, karena memang sudah menjadi tugas negara,” tandasnya.
Sebagaimana diberitakan, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Universalia menyatakan dibeberapa media bahwa telah terjadi pemaksaan taubat kepada pengikut Syiah Tajul Muluk di Sampang, serta pemaksaan untuk menandatangani ikrar Syahadat. (kiblat.net)
Tag : Islamophobia
0 Komentar untuk "Munarman: Akibat Liberalisme, Seruan Taubat Dianggap Pemaksaan"

Postingan Populer

Back To Top